Biografi Steve Jobs: Si Jenius yang 'Gila'
Biografi Steve Jobs (fyk/inet)
Jakarta - Steve Jobs memang jenius, seorang sosok yang dipuja banyak penggemarnya di seluruh dunia. Tetapi di balik itu semua, ternyata tingkah lakunya sungguh unik. Beberapa mungkin akan mengatakan, dia setengah 'gila'.
Itulah salah satu kesan yang terungkap setelah membaca buku biografi resmi Steve Jobs. Buku setebal 742 halaman tersebut menampilkan seperti apa seorang Steve Jobs tanpa tedeng aling-aling alias apa adanya.
Di satu sisi mungkin karena penulisnya adalah pengarang jempolan, Walter Isaacson, yang juga penulis biografi Albert Einstein dan Benjamin Franklin. Namun faktor utama tentu karena subyeknya adalah sosok sungguh menarik. Bukan semata karena Jobs adalah pemimpin Apple, salah satu perusahaan paling fenomenal di dunia, namun karena kepribadiannya yang kompleks.
Tidak seperti kontrolnya yang sangat ketat terhadap produk Apple, Isaacson menjamin buku ini ditulis tanpa campur tangan Jobs. Jobs bahkan tidak sempat membacanya sampai akhir hayatnya. Dengan wawancara eksklusif pada Jobs dan orang-orang terdekatnya termasuk para rival berat seperti Bill Gates, Isaacson berhasil menunjukkan keunikan sang pendiri Apple.
Ya, di balik segala prestasinya yang sungguh hebat, Jobs adalah seorang narsis, tega, keras kepala dan pendendam. Masih banyak lagi mungkin atribut yang bisa diberikan kepadanya setelah membaca buku ini.
Mandi Seminggu Sekali
Jobs diadopsi orang lain sejak lahir, oleh pasangan Paul Jobs dan Clara. Jobs tahu fakta tersebut sejak kecil dan ia sangat mencintai orang tua angkatnya itu. Di salah satu bagian buku ini, Jobs bahkan tidak mau menelusuri orang tua kandungnya sebelum orang tua angkatnya meninggal. Alasanya, Jobs tak mau melukai hati orang tua angkatnya.
Banyak hal lucu tentang Jobs, seperti senang telanjang kaki sampai usia 30-an tahun. Pada masa muda, dia juga sering hanya mandi seminggu sekali. Pada awal kerjanya di perusahaan Atari, Jobs dimasukkan ke shift malam karena tidak ada rekan kerja yang tahan dengan baunya. Jobs sendiri yakin tubuhnya bebas bau dengan alasan aneh, yaitu karena dia adalah seorang vegetarian. Dia salah.
Jobs sudah akrab dengan mariyuana sejak usia remaja, sebuah kelakuan yang malah dibanggakannya. Kecintaan pada agama timur membuatnya melancong ke India dan menggelandang di sana. Sepulangnya dari India, dia mencukur rambutnya sampai botak dan mengenakan pakaian katun khas India sehingga ibunya sempat tidak mengenali anaknya sendiri.
Jobs sama sekali bukan orang ramah dan sangat sering bertindak kasar pada orang terdekatnya. Dia tidak segan mengatakan 'apa yang kau lakukan adalah sampah' atau 'kamu sangat bodoh' pada karyawan Apple yang sudah bekerja sangat keras untuk membuat sebuah proyek. Ia juga sangat penuntut sehingga bahkan sampai usia dewasa, Jobs masih senang menangis jika keinginannya tidak dituruti.
Jobs tidak mau pula mengakui anak perempuan pertama hasil hubungannya di luar nikah. Setelah tes DNA membuktikan bahwa dia anaknya, barulah Jobs mau menerima dan merawatnya. Dan meski akhirnya bisa menemukan ayah kandungnya, ia tidak mau menemui sang ayah karena tidak suka padanya.
Perfeksionis Sejati
Di sisi lain, Jobs sangat teguh pendirian dan mempunyai sifat yang dijuluki sebagai distortion field. Bagi dia, tidak ada yang mustahil meskipun bagi orang lain sesuatu tidak mungkin dilakukan. Dia sangat pandai mendorong semangat dan membuat sebuah hal yang kelihatan tidak mungkin akhirnya terjadi. Itulah salah satu sebab Apple banyak sekali mengeluarkan produk revolusioner.
Banyak karyawan yang bekerja pada Jobs amat takut padanya dan kerap didamprat tanpa ampun. Namun pada akhirnya mereka berterima kasih pada Jobs karena membuat mereka mampu bekerja jauh lebih baik dan mewujudkan hal-hal yang sebelumnya dianggap mustahil.
Jobs juga seorang perfeksionis tulen yang tergila-gila pada kesempurnaan. Ia tidak bisa menoleransi cacat sekecil apapun pada produk Apple. Dia sering menunda peluncuran sebuah barang jika ada sesuatu yang dianggapknya kurang baik. Jobs juga senang dengan kesederhanaan sehingga gadget Apple biasanya simpel cara pemakaiannya.
Buku ini berhasil menghadirkan pada pembaca seperti apa Steve Jobs sesungguhnya, lengkap dengan segala kelemahan dan kelebihannya. Sebuah kombinasi sangat unik yang mungkin jadi sebab mengapa Jobs bisa menjungkirbalikkan industri komputer, film animasi, musik digital, smartphone dan komputer tablet. Sebuah pencapaian yang sungguh mengagumkan.
Terlebih lagi di dalam buku ini, Jobs mengatakan dengan jujur seperti apa kesan-kesannya pada para pesaing beratnya, dari Microsoft, IBM sampai Android. Topik yang tentunya cukup menarik di tengah persaingan sengit di antara mereka. Dengan harga Rp 119.000, buku terbitan Bentang ini layak dibeli, khususnya bagi para penggemar Apple.
Itulah salah satu kesan yang terungkap setelah membaca buku biografi resmi Steve Jobs. Buku setebal 742 halaman tersebut menampilkan seperti apa seorang Steve Jobs tanpa tedeng aling-aling alias apa adanya.
Di satu sisi mungkin karena penulisnya adalah pengarang jempolan, Walter Isaacson, yang juga penulis biografi Albert Einstein dan Benjamin Franklin. Namun faktor utama tentu karena subyeknya adalah sosok sungguh menarik. Bukan semata karena Jobs adalah pemimpin Apple, salah satu perusahaan paling fenomenal di dunia, namun karena kepribadiannya yang kompleks.
Tidak seperti kontrolnya yang sangat ketat terhadap produk Apple, Isaacson menjamin buku ini ditulis tanpa campur tangan Jobs. Jobs bahkan tidak sempat membacanya sampai akhir hayatnya. Dengan wawancara eksklusif pada Jobs dan orang-orang terdekatnya termasuk para rival berat seperti Bill Gates, Isaacson berhasil menunjukkan keunikan sang pendiri Apple.
Ya, di balik segala prestasinya yang sungguh hebat, Jobs adalah seorang narsis, tega, keras kepala dan pendendam. Masih banyak lagi mungkin atribut yang bisa diberikan kepadanya setelah membaca buku ini.
Mandi Seminggu Sekali
Jobs diadopsi orang lain sejak lahir, oleh pasangan Paul Jobs dan Clara. Jobs tahu fakta tersebut sejak kecil dan ia sangat mencintai orang tua angkatnya itu. Di salah satu bagian buku ini, Jobs bahkan tidak mau menelusuri orang tua kandungnya sebelum orang tua angkatnya meninggal. Alasanya, Jobs tak mau melukai hati orang tua angkatnya.
Banyak hal lucu tentang Jobs, seperti senang telanjang kaki sampai usia 30-an tahun. Pada masa muda, dia juga sering hanya mandi seminggu sekali. Pada awal kerjanya di perusahaan Atari, Jobs dimasukkan ke shift malam karena tidak ada rekan kerja yang tahan dengan baunya. Jobs sendiri yakin tubuhnya bebas bau dengan alasan aneh, yaitu karena dia adalah seorang vegetarian. Dia salah.
Jobs sudah akrab dengan mariyuana sejak usia remaja, sebuah kelakuan yang malah dibanggakannya. Kecintaan pada agama timur membuatnya melancong ke India dan menggelandang di sana. Sepulangnya dari India, dia mencukur rambutnya sampai botak dan mengenakan pakaian katun khas India sehingga ibunya sempat tidak mengenali anaknya sendiri.
Jobs sama sekali bukan orang ramah dan sangat sering bertindak kasar pada orang terdekatnya. Dia tidak segan mengatakan 'apa yang kau lakukan adalah sampah' atau 'kamu sangat bodoh' pada karyawan Apple yang sudah bekerja sangat keras untuk membuat sebuah proyek. Ia juga sangat penuntut sehingga bahkan sampai usia dewasa, Jobs masih senang menangis jika keinginannya tidak dituruti.
Jobs tidak mau pula mengakui anak perempuan pertama hasil hubungannya di luar nikah. Setelah tes DNA membuktikan bahwa dia anaknya, barulah Jobs mau menerima dan merawatnya. Dan meski akhirnya bisa menemukan ayah kandungnya, ia tidak mau menemui sang ayah karena tidak suka padanya.
Perfeksionis Sejati
Di sisi lain, Jobs sangat teguh pendirian dan mempunyai sifat yang dijuluki sebagai distortion field. Bagi dia, tidak ada yang mustahil meskipun bagi orang lain sesuatu tidak mungkin dilakukan. Dia sangat pandai mendorong semangat dan membuat sebuah hal yang kelihatan tidak mungkin akhirnya terjadi. Itulah salah satu sebab Apple banyak sekali mengeluarkan produk revolusioner.
Banyak karyawan yang bekerja pada Jobs amat takut padanya dan kerap didamprat tanpa ampun. Namun pada akhirnya mereka berterima kasih pada Jobs karena membuat mereka mampu bekerja jauh lebih baik dan mewujudkan hal-hal yang sebelumnya dianggap mustahil.
Jobs juga seorang perfeksionis tulen yang tergila-gila pada kesempurnaan. Ia tidak bisa menoleransi cacat sekecil apapun pada produk Apple. Dia sering menunda peluncuran sebuah barang jika ada sesuatu yang dianggapknya kurang baik. Jobs juga senang dengan kesederhanaan sehingga gadget Apple biasanya simpel cara pemakaiannya.
Buku ini berhasil menghadirkan pada pembaca seperti apa Steve Jobs sesungguhnya, lengkap dengan segala kelemahan dan kelebihannya. Sebuah kombinasi sangat unik yang mungkin jadi sebab mengapa Jobs bisa menjungkirbalikkan industri komputer, film animasi, musik digital, smartphone dan komputer tablet. Sebuah pencapaian yang sungguh mengagumkan.
Terlebih lagi di dalam buku ini, Jobs mengatakan dengan jujur seperti apa kesan-kesannya pada para pesaing beratnya, dari Microsoft, IBM sampai Android. Topik yang tentunya cukup menarik di tengah persaingan sengit di antara mereka. Dengan harga Rp 119.000, buku terbitan Bentang ini layak dibeli, khususnya bagi para penggemar Apple.
0 Response to "Biografi Steve Jobs: Si Jenius yang 'Gila'"
Posting Komentar