Pages

Ditemukan Bug di Galaxy Nexus

LONDON - Samsung Galaxy Nexus mulai diluncurkan di Inggris pada 17 November dan beberapa pengguna mulai mengeluhkan adanya sedikit gangguan software (bug) yang memperngaruhi kecanggihan ponsel Ice Cream Sandwich pertama di dunia.

Keluhan terbesar dilaporkan pada forum xda-developer, yang dicap sebagai 'SAV-Ghost' atau dikenal dengan sebutan 'Self Aware Volume Ghost'. Menurut para pengguna, volume ponsel bisa berubah sendiri dan seolah-olah dipengaruhi oleh hantu.

"Pagi ini volume suara ponsel saya turun dan saya benar-benar melihat volume bar yang mengindikasikan penurunan volumenya secara langsung. Itu sudah terjadi dua kali. Saat terjadi untuk yang kedua kalinya, saya coba menekan ponsel, mungkin ini berkaitan dengan RAM? Ini pertama kalinya saya berpindah enam kali dari 400mb file avi dari satu folder ke folder lainnya dengan menggunakan aplikasi file manager dan mendengarkan MP3 pada saat yang sama," ungkap Jonnyguitar salah satu pengguna, seperti dikutip Pocket-lint, Selasa (22/11/2011).

"Apakah ada yang memiliki SAV Ghost, yang bermain dengan volumenya di pertengahan panggilan dan menolak pengguna untuk mengubahnya lagi? Tapi itu terjadi karena volume kanan bawah tidak mati, dan ini cukup menjengkelkan," lanjutnya di forum.

Masalah lain yang dilaporkan pengguna di Twitter dan forum di web adalah tidak adanya dukungan Flash untuk memutar video. Google mengaku dukungan Flash hanya akan datang setelah Adobe memperbarui versi mobile untuk Android 4.0.

Selain itu, pengguna Inggris mengeluh karena tidak bisa menginstal aplikasi BBC iPlayer di Android Market dengan baik. Tidak bisanya dalam proses pengunduhan aplikasi ini, mungkin dikarenakan aplikasi tersebut belum disetujui sebagai aplikasi di Ice Cream Sandwich.

"Saya merupakan orang pertama di dunia yang memiliki Galaxy Nexus, tapi sayangnya ponsel ini tidak bekerja dengan baik. Saya tidak bisa masuk ke akun Gmain dan tidak ada aplikasi Google lainnya yang muncul, bahkan seperti Market," papar Alex Ioannou, salah seorang pengguna.

Phone 4U yang merupakan partner eksklusif dalam menjual ponsel tersebut di Inggris menyatakan belum menerima keluhan seperti yang dipaparkan di atas.

"Layanan pelanggan kami dan devisi perbaikan sejauh ini tidak menerima keluhan menganai masalah dari software pada Samsung Galaxy Nexus, setelah mereka membelinya. Namun kami jelas akan menyarankan kepada siapa pun yang menghadapi masalah pada handset mereka untuk berhubungan langsung dengan kami secepatnya, agar kami dapat melihat dan memperbaikinya sesegera mungkin," jelas Phone 4U. (tyo)

Read Users' Comments (0)

Buffy, Ponsel Jejaring Sosial ala Facebook


Ilustrasi (gizmodo)
Jakarta - Kabar burung yang menyebutkan Facebook akan membuat sebuah smartphone disebut-sebut benar adanya. Perangkat itu diberi kode sandi 'Buffy'.

Dalam laporan All Things D dikatakan bahwa Buffy merupakan hasil kolaborasi Facebook dan vendor smartphone asal Taiwan, HTC.

Namun, tampuk kendali proyek ini masih dipegang Facebook dengan komando dari Chief Technology Officer Bret Taylor.

Sistem operasi Android nantinya akan dipilih sebagai platform dasar Buffy. Nah, lantaran perangkat ini digarap khusus oleh Facebook, otomatis ponsel ini akan lebih mengedepankan akses jejaring sosial ketimbang ponsel lainnya.

Memang belum disebutkan akses khusus seperti apa yang akan ditawarkan Facebook dan HTC ini. Namun sepertinya, Buffy diharapkan bakal memiliki integerasi fitur yang lebih dalam dengan layanan Facebook.

Pihak Facebook sendiri masih belum memberikan pernyataan resminya soal kemunculan Buffy. Namun dari komentar yang sempat terlontar, situs jejaring sosial raksasa tersebut tidak menampik bahwa industri mobile menjadi salah satu lahan bidikan mereka selanjutnya.

"Strategi di bisnis mobile kami sebetulnya sederhana. Kami berpikir bahwa setiap perangkat akan menjadi lebih baik ketika ia lebih 'sosial'. Dan kami tengah berusaha untuk mengarungi seluruh industri mobile," kata juru bicara Facebook, dilansir All Things D.

"Banyak pihak, seperti operator, vendor hardware, pembuat OS, dan pengembang aplikasi untuk membawa pengalaman berjejaring sosial kepada lebih banyak orang di seluruh dunia," lanjutnya.

Read Users' Comments (0)

Serangan Hacker ke Perusahaan Semakin 'Beracun'


cyber-attack (Ist)
Jakarta - Ancaman cyber yang membidik perusahaan semakin gencar. Mereka mengincar informasi berharga yang bisa memberikan keuntungan.

"Serangan hacker semakin jahat dan beracun. Mereka menyerang secara spesifik terutama ke kalangan eksekutif perusahaan," ucap Enrique Salem, CEO Symantec dalam event Symantec Vision 2011 di Marina Bay Sands, Singapura.

Perusahaan pun dinilai perlu mengantisipasi tren mengkhawatirkan ini. Apalagi terjadi ledakan arus informasi di perusahaan di mana sebagian informasi ini tergolong sensitif.

"Di tahun 1990-an, serangan masih sangat lambat perkembangannya. Namun saat ini ancaman perkembangannya sangatlah cepat," papar Salem.

Semakin canggihnya penjahat cyber dibuktikan dengan beberapa virus yang mampu menyerang target tertentu. Seperti Stuxnet yang bisa merusak infrastruktur penting.

Kemudian turunannya Duqu yang memiliki pola seperti Stuxnet. Duqu ditengarai bisa menyerang dan mengumpulkan informasi sensitif.

Teknologi sekuriti dari Symantec pun coba berfokus pada keamanan informasi. Layanan sekuriti berbasis cloud mereka diklaim mumpuni menghadapi tantangan keamanan cyber yang dinamis.

Read Users' Comments (0)

Symbian Masih Jadi Sarang Terbesar Malware


Ilustrasi (Ist.)
Jakarta - Popularitas Symbian memang seakan memudar, namun bukan berarti platform tersebut sudah terbebas dari ancaman program jahat. Bahkan menurut perusahaan keamanan McAfee, Symbian justru masih menjadi sarang terbesar malware.

McAfee sendiri baru saja merilis data tren penyerangan malware ke sejumlah sistem operasi ponsel. Menurut data tersebut, meski program jahat untuk Android terus meningkat dan beragam, namun tetap saja jumlahnya belum bisa menyaingi yang ada pada Symbian.

"Sejauh ini kami melihat banyak jenis penyerangan baru, termasuk hacktivist yang semakin canggih," kata Vincent Weafer, Senior Vice President of McAfee Labs, seperti dikutip detikINET dari ibtimes, Selasa (22/11/2011).

Meski tidak menyebutkan secara pasti berapa banyak virus yang masih beredar di platform Symbian. Tapi menurut data McAffe, Symbian masih menjadi platform terfavorit malware, diikuti oleh Android, kemudian Symbian versi ketiga, Java, dan lainnya.

Jenis program jahat yang menyerang seluruh sistem operasi itu pun berbeda-beda. Ada yang berbentuk SMS, aplikasi gadungan, hingga anti virus palsu yang mengatasnamakan vendor besar.

Sebelumnya McAfee sempat memprediksi jumlah unik malware akan tembus sebanyak 70 juta di penghujung 2011, namun mengingat penetrasi program jahat yang begitu cepat kini diperkirakan jumlahnya melonjak hingga 75 juta di akhir tahun nanti.

Berikut proporsi malware di platform mobile versi McAfee.


Read Users' Comments (0)

McAfee: Android Makin Diincar Program Jahat


Ilustrasi (inet)
Jakarta - Sistem operasi Android memang makin diincar malware atau program jahat. Laporan baru McAfee menyebutkan kian banyaknya jumlah malware yang menyerbu Android di kuartal 3 2011.

Disebutkan, jumlah malware yang menyerang piranti Android naik sekitar 37% dibanding kuartal sebelumnya. Hampir semua malware mobile baru di kuartal ketiga menyerbu sistem operasi besutan Google tersebut.

Sebelumnya, di akhir tahun 2010, McAfee memprediksi bahwa jumlah keseluruhan unique malware akan mencapai 70 juta di akhir tahun 2011. Namun prediksi tersebut diperkirakan bertambah di mana jumlahnya kemungkinan berada di angka 75 juta.

Popularitas besar Android membuatnya menjadi target yang menggoda. Bahkan di kuartal kedua 2011, kenaikan jumlah malware sebanyak 75% dibanding kuartal sebelumnya.

Berbagai skenario dilancarkan oleh si pembuat malware untuk menjaring korbannya, seperti dikutip detikINET dari TechCrunch, Selasa (22/11/2011).

Salah satu trik jitu yang dilakukan ialah dengan mengirim SMS berisi Trojan yang bertujuan mengumpulkan informasi pribadi dan mencuri uang. Metode lain dalam pengumpulan informasi ini ialah dengan merekam percakapan telepon dan mem-forward pada penyerang.

Sebelumnya, laporan dari Juniper Global Research Center mengungkap fenomena serupa. Dalam waktu empat bulan, jumlah program jahat yang menyerbu Android meningkat 4 kali lipat

Read Users' Comments (0)

Pendiri Apple Dapat Kado Smartphone Android


Wozniak di kantor Google (telegrah)
Jakarta - Steve Wozniak, salah satu pendiri Apple, mendapat kado sebuah smartphone Android terbaru. Belum lama ini, Wozniak berkunjung ke kantor pusat Google dan di sana, dia diberi hadiah handset Samsung Galaxy Nexus.

Meski Apple dan Google bersaing sengit, Wozniak dikenal cukup suka dengan Android. Sebelumnya via Twiter, Wozniak mengaku mempertimbangkan untuk membeli Galaxy Nexus. Kini, ia malah mendapat handset Ice Cream Sandwich itu dengan gratis.

Wozniak konon pernah berucap Android telah mengalahkan Apple. "Sistem operasi dari Google ini sepertinya akan menang balapan. Seperti Windows mendominasi PC, demikian juga dengan platform Android di ponsel yang menawarkan kemungkinan yang sama seperti komputer," katanya seperti dikutip sebuah media.

Wozniak sendiri, mungkin karena posisinya sebagai pendiri Apple, kemudian menyatakan bahwa ucapannya telah disalahartikan oleh media bersangkutan. Ia coba mengklarifikasi bahwa ia tidak akan pernah mengakui Android lebih baik dari Apple.

Meski demikian, Wozniak mengakui potensi besar Android yang demikian populer saat ini. Ia tetap menggarisbawahi bahwa soal aplikasi dan kenyamanan penggunaannya, iPhone tetap jagonya.

"Aku tidak ingin menjatuhkan Android. Namun aku tidak merasa Android lebih baik dari iPhone. Akan tetapi Android memang bisa mendapat market share yang lebih besar," ucapnya seperti dilansir Telegraph dan dikutip detikINET, Selasa (22/11/2011).

Read Users' Comments (0)

Dell Bekingi Tim F1 Lotus


Tim Lotus (ist)
Jakarta - Kejuaraan Formula 1 identik dengan mobil-mobil keren dan pastinyadibekingi dengan teknologi canggih di belakangnya. Di sektor inilah biasanya, para vendor IT berperan. Seperti yang dilakukan Dell dalam mengawal tim F1 Lotus Racing.

Banyak model dukungan yang dilakukan para vendor IT ini untuk tim balap F1. Mulai dari yang terlihat hingga di belakang paddock. Salah satu yang dilakukan Dell adalah dengan mengembangkan mobile datacentre bagi Lotus.

Dengan sistem ini, tim dapat mengumpulkan dan memproses ribuan megabyte data dari setiap lap balap sehingga para teknisi dapat mengamati dengan teliti detil kegiatan, seperti temperatur dan aerodinamika ban untuk membuat penyesuaian mobil pada saat atau setelah balap.

Setiap mobil memiliki 150 sensor yang terhubung ke trackside datacentre, dan pada saat diproses di lokasi, data terkirim kembali ke pabrik di Inggris untuk dilakukan analisis dengan menggunakan Dell EqualLogic PS6000X iSCSI storage area network arrays (SANs).

Solusi trackside berbasis pada sebuah infrastruktur datacentre terkonsolidasi dan telah dikapalkan ke seluruh 19 lokasi balapan di seluruh dunia pada saat musim F1 bergulir.

Di luar lintasan, tim Lotus menggunakan infrastruktur Dell untuk menjalankan desain mobil F1 melalui teknologi computational fluid dynamics, yang mana mereplikasi wind tunnels guna meningkatkan aerodinamika mobil.

Setiap mobil balap memiliki desain mobil yang unik berdasarkan pada pembelajaran dari ajang-ajang balap sebelumnya. Dan teknisi Lotus diklaim bergantung pada Dell untuk membantu membuat bespoke cars, yang mana dibangun dari 5.000 komponen yang dijalankan tangan mulai dari wishbones hingga keseluruhan chassis.

Guna memberi tenaga pada proses yang rumit, Lotus menggunakan Dell high performance computing (HPC) di pabriknya, yang terdiri dari server blade Dell PowerEdge M1000e, Dell PowerEdge M610 dan rack server Dell PowerEdge R610 dan R710.

Untuk yang 'terlihat', sebanyak sepertiga dari karyawan Lotus yang bekerja on-the-go, melakukan perjalanan dari balap-ke-balap, di mana grup ini menerapkan lebih dari 80 notebook Dell Latitude.

"Meluncurkan mobil kami untuk pertama kalinya di tahun 2010 merupakan sebuah momentum yang spesial, tetapi dengan hanya beberapa minggu untuk bersiap-siap untuk musim balap baru, tekanan sungguh dirasakan," tukas Bill Peters, Head of IT tim Lotus, dalam keterangannya, Selasa (22/11/2011).

"Dalam sebuah olahraga di mana ratusan detik diperhitungkan, teknologi inovatif memberikan keuntungan kompetitif yang signifikan pada team-team balap saat ini. Dengan menerapkan infrastruktur TI yang bertenaga dari desktop hingga ke datacentre, tim Lotus dapat memberikan performa terbaik pada saat di lintasan dan di luar lintasan," imbuh Stephen Murdoch, VP & GM of Large Enterprise, EMEA, Dell.

Read Users' Comments (0)