Update Android Bingungkan Vendor?
INILAH.COM, Jakarta - Persaingan di pasar operating system (OS) mendorong para pembuatnya saling salip untuk meluncurkan update terbaru. Namun apakah ini dapat membingungkan vendor pengguna mereka?
Eric Schmidt, Executive Chairman, Eric Schmidt, sempat menjelaskan mengenai 'diferensiasi' dan 'fragmentasi' pada Android jika menyangkut masa depan konsumer elektronik khususnya di sektor OS.
"Anda harus hati- dalam membedakan kedua kata tersebut," ujar Schmidt. Petinggi Google tersebut merujuk istilah 'diferensiasi' untuk menjelaskan sebuah situasi, sementara definisi 'fragmentasi' dari Schmidt adalah aplikasi-aplikasitertentu hanya pada beberapa jenis OS Android.
Bagi Schmidt, 'diferensiasi' berarti Android menggunakan rekan-rekan vendor pengguna mereka untuk menarik konsumer. Selama para konsumer tersebut tetap bisa menggunakan aplikasi yang sama, Schmidt melihatnya bahwa hal tersebut bukanlah persoalan besar.
"Diferensiasi berarti bahwa Anda memiliki pilihan pada OS Android dan para vendor pembuat ponsel akan melengkapinya dengan inovasi versi mereka, lalu mereka akan mencoba meyakinkan bahwa dengan teknologi mereka semuanya menjadi lebih baik,” paparnya.
Para pengamat pun juga sempat mengatakan dengan semakin banyaknya vendor menggunakan OS Android tentunya akan menambah kerumitan update software OS dari perusahaan satu ke perusahaan lainnya.
Lalu karena tiap-tiap vendor tentunya memodifikasi/melakukan customize Android ke perangkat buatan mereka masing-masing, tentunya akan membutuhkan waktu tersendiri untuk mengimplementasikannya. Kebijakan tiap-tiap vendor pengguna Android tersebut tentunya akan berdampak pada pengalaman pengguna secara keseluruhan. Apakah itu adil?
Debat mengenai siapa yang terbaik; iOS atau Android, memang masih hangat hingga saat ini. Schmidt memprediksi bahwa enam bulan dari sekarang, mayoritas dari pengembang dan pengguna akan memilih Android ketimbang iOS. Bahkan Schmidt sampai memberikan tenggat waktunya, yakni pada Juni 2012.
Meskipun begitu, pernyataan serius Schmidt tersebut masih diragukan beberapa orang. Mayoritas saat ini sudah tahu bahwa Android merupakan OS terbesar. Hampir semua vendor handset menggunakannya. Schmidt berkelit bahwa alasan pengembang tidak terburu-buru untuk masuk ke Android adalah karena OS maupun aplikasinya belum cukup baik ataupun cocok hingga kini.
Tapi mengapa situasi tetap tidak berubah? "Membutuhkan waktu untuk mendapatkan software yang cukup kapabel untuk menghantarkan pengalaman yang maksimal," kelit Schmidt.
Pernyataan Schmidt di atas bukan berarti bahwa Android Ice Cream buruk. Tapi mengapa pihak Google selalu saja mengulang pernyataan yang sama berulang kali bahwa nantinya OS Android akan mengalahkan iOS, yang hingga saat ini belum terjadi.
Semua ini belum ditambah akuisisi Google terhadap Motorola, yang menimbulkan banyak keraguan di seluruh ekosistem Android, dengan opini apakah nantinya Google akan memihak kepada Motorola saja? Mengingat bahwa Android merupakan OS yang open-source, terbuka dan netral.
Mungkin masalah siapa yang lebih baik antara iOS atau Android terpecahkan, jika Google sudah mampu mendapatkan solusi agar update Android tidak membingungkan vendor maupun pengguna. [mdr]
0 Response to "Update Android Bingungkan Vendor?"
Posting Komentar